Jenderal Baliho dan Panglima TNI Gagal Melindungi Anggota di Lapangan
OPM Klaim Tembak Mati 9 Prajurit TNI di Nduga Papua, Tempo, Minggu, 16 April 2023, walau Panglima tni Yudo juga memastikan satu anggota TNI tewas tertembak oleh TPNPB-OPM, (BBC news Indonesia, 16 April 2023) dan masih ada yang belum ketemu.
Postingan dari Muslim Cyber Army di tweeter ada OPM mengkaim berhasil menembak 15 anggota di Ndugama TNI 1 jenazah sudah diambil TNI dan masih ada 12 masih ada di markas mereka yg belum dibawa, 2 orang lagi belum jelas.
Jayapura, Kompas, 16 April 2023 juga memberitakan informasi di media sosial sejak Sabtu (15/3/2023) malam, jumlah prajurit yang diserang KKB mencapai 36 personel. Jumlah personel yang gugur sebanyak 6 orang, Jumlah personel yang ditawan 9 orang dan 21 personel belum diketahui nasibnya.
Kelompok kriminal bersenjata menyerang anggota TNI Angkatan Darat yang sedang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan (15/4/2023). Hingga saat ini belum diketahui nasib puluhan personel yang diserang kelompok tersebut
Tahun 2022 ini ada 53 orang meninggal dunia akibat ulah KKB. Para korban terdiri dari TNI, Polri dan masyarakat. Sementara korban dari KKB sebanyak 5 orang,” ungkap ungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri dalam refleksi akhir tahun 2022 di Mapolda Papua, seperti dilansir detikSulsel, Rabu (28/12/2022).
Dalam laporannya, Mathius merincikan korban tewas terdiri dari 10 anggota TNI, 4 anggota Polri, dan 39 masyarakat sipil dengan total 53 orang. Sementara untuk korban luka-luka akibat gangguan KKB berjumlah 37 orang.
Berapapun korban yg ditembak di Papua, ini serius sekali, TNI ingin membebaskan 1 pilot Susi Air, kok malah makan korban belasan anggota TNI. Tampaknya jendralnya masih asik itung2an politik di Jakarta, OPM dianggap remeh, lebih penting mengatur strategi bagaimana Ulama lurus tidak bersuara keras lagi.
Kasus pembunuhan anggota tni ini bukan main-main jenderal. Mereka itu diseleksi dan dilatih bukan untuk dibunuh dan dikorbankan tapi dilatih untuk memenangkan pertempuran dan peperangan. Apalagi yang membunuhnya kan saudaranya Kasad semua, jadi dia yg paling bertanggung jawab.
“Mantan anggota TNI AD Ruslan Buton mengaku sangat marah melihat banyaknya prajurit TNI yang gugur di Papua, mengajukan diri utk menumpas OPM”, tapi tidak mendapat perhatian. TNI sepertinya hanya mampu untuk menurunkan baliho dan menekan ulama lurus yang tidak punya senjata. Saat dunia mengakui kehebatan pasukan khusus RI, tapi di lapangan mengapa melawan KKB OPM saja kalah ? Giliran di Papua ada korban yang demikian banyak pimpinan TNI hanya bereaksi kecil.
“Nyawa anggota TNI itu sangat berharga, lebih berharga dari jendral politik”. Jika kalian tidak berani atau tidak serius melawan OPM, buang aja tanda bintang dipundak itu, segera minta pensiun. Malu kasus ini terus berulang. Kita lihat TNI tanpa rakyat apakah bisa mengalahkan OPM. Rakyat sipil aja tidak rela para prajurit dikorbankan seperti itu, seharusnya para petinggi itu yang jauh lebih tidak rela lagi.
Anehnya Presiden juga tidak bersuara, jika artis meninggal cepat responnya Apalagi untuk kepentingan keturunan PKI terlihat sangat aktif sampai mengeluarkan KEPPRES No. 17 Tahun 2022. Ini anggota kopassus dan kostrad yang gugur kok gak bersuara.
Jika panglima tidak mampu mengalahkan OPM, berikan aja kesempatan itu pada rakyat yang cinta pada TNI dan RI ini.
Bandung, April 2023
Oleh: Memet Hakim
Pengamat Sosial, Ketua Wanhat APIB
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Jenderal Baliho dan Panglima TNI Gagal Melindungi Anggota di Lapangan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar